Cari Blog Ini

Selasa, 07 September 2010

CANDI CHICHEN ITZA PENINGGALAN SUKU MAYA

     Chichén Itzá (pengucapan /tʃiːˈtʃɛn iːˈtsɑː/)adalah suatu situs Peradaban Maya di Meksiko pada abad 800 SM. pada piramida Kukulcan di kompleks situs bersejarah ini,dahulu katanya dipercaya sebagai pusat kegiatan politik dan ekonomi peradaban bangsa Maya yang terletak di Semenanjung Yucatan (kini wilayah Meksiko broo..). Itza juga merupkan titik sentral kompleks bangunan lainnya seperti Piramida Kukulcan, Candi Chac Mool, dan bangunan Seribu Tiang.

Candi Chichen Itza ini merupakan peninggalan arkeologi suku Maya yang paling lengkap serta masih terawat dengan baik.(kalo di indonesia terawat ngga yaa..?? ^_^ ) 
Situs peradaban Maya di Meksiko ini, pada "7 Juli 2007" (serba 7), terpilih sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia dari hasil pilihan 100 juta orang via email dan sms (layanan pesan singkat) yang diadakan oleh Swiss Foundation.(waah.. pake voting juga ya..?? )  : )


Menurut buku budaya suku Maya dari Chilam Balam, konon kompleks candi ini dibangun antara tahun 502-522 Masehi, Suku Maya hanya menempatinya selama 200 tahun, (jadi selesainya 20 tahun ..lama juga..).
kemudian mereka berpindah ke daerah pantai di Campeche. Namun versi lain mengatakan, Chichen Itza dibangun sekitar 800 tahun sebelum masehi.


jangan salah..ini bukan di mesir atau candi yang ada di indonesia          

Di candi Chichen Itza ini juga terdapat dua cenotes (sumur alami) yang dijadikan tempat untuk  menaruh korban persembahan. (eee seerereemmm..)Konon, suku Indian Maya yang mendiami kota itu mempersembahkan jade, keramik, dan bahkan manusia untuk dimasukkan dalam sumur itu(jadi sumur lubang buaya,lama lama serem nih artikel..hehe ). Persembahan itu diberikan pada saat kekeringan melanda. Persembahan kadang-kadang berupa gadis-gadis muda untuk dimasukkan hidup-hidup ke dalam sumur itu (kasihan gadis-gadis muda di jaman itu hkhkhks).katanya sih peran sumur itu begitu penting, karena di Semenanjung Yukatan tidak terdapat sungai, Satu-satunya sumber air ketika kekeringan melanda adalah dari sumur-sumur itu.                                                                                                        
foto penduduk suku maya 
Konon katanya, Chichen Itza merupakan simbol pemujaan dan ilmu pengetahuan. Chichen Itza didirikan raja suku Toltec bernama Quetzalcoatl yang datang ke Semenanjung Yukatan bersama pasukannya.Saat itu suku Maya sudah berdiam di daerah tersebut, kemudian bersama-sama suku Toltec, mulai membangun berbagai kuil yang menyerupai piramid. Dengan demikian, periode puncak dari Chichen Itza merupakan campuran kebudayaan Toltec dan Maya.


Di Chichen Itza ini juga terdapat sebuah lapangan permainan yang mirip dengan permainan bola basket masa kini(mungkin pada jaman itu sudah kenal olah raga basket kali yaa..ufs), Permainan 'pok ta pok' yakni melemparkan bola melewati sebuah lingkaran di dinding 7 meter di atas tanah. Kapten dari tim yang pertama kali berhasil menembakkan bola akan dipenggal kepalanya sebagai persembahan untuk dewa-dewa.
 (waah curang..mending kalah dari pada menang..)
Di sekitar kompleks candi juga ditemukan delapan patung Chac Mool. Patung yang berbentuk manusia dengan posisi duduk menengadah. Kedua tanggannya sedang memegang sesaji dan kepalanya menoleh ke arah kiri. Chac Mool untuk memuja dewa hujan.

Masih di kompleks Chichen Itza terdapat dua tembok yang sama tingginya. Arena di antara dua tembok itu dipakai suku Maya untuk bermain bola.(tuh.. berarti di jaman itu sudah di temukan permainan bola dong??) Dimungkinkan bola itu dibuat dari karet, mengingat di sekitar daerah itu tumbuh pohon karet. Tak hanya suku Maya yang senang bermain bola, namun juga suku Zapotek.(tapi sekarang seluruh penduduk dunia sudah gila bola )
Yang cukup mengejutkan lagi adalah buku An overview of the MAYAN world karangan Prof Gualberto Zapata Alonzo, terbit di Merida, Yucatan, Mexico, tahun 2002. Prof Alonzo menyebutkan, seni dan kesadaran beragama suku Maya ada kemiripan dengan di Indochina dan Indonesia. Candi Tikal di Guatemala ada kesamaan dengan piramid Naksei Chan Crong di Angkor, Kamboja. Candi di Palenque, Meksiko ada kemiripan dengan candi Ajanta di India. Simbol-simbol agama dan mitos binatang suku Maya mirip dengan di Jawa dan Asia Tenggara. Dalam Mahabharata dan Ramayana terdapat suku dengan panggilan Maya.(siapa niru siapa??)
Pada agama Hindu terdapat pula dewa bernama Maya. Masih pada buku di atas disebutkan pula, pada tahun 1973 Prof. Alonzo dapat tugas mengantar para peneliti antropolog ke Chiapas. Salah satu anggota peneliti itu ada mahasiswa Jepang program postgraduate bernama Yutaca Yanome.

Ignacio Magaloni Duarte menulis buku berjudul Pendidik Dunia (Educadores del Mundo) yang terbit tahun 1968. Duarte membuktikan, bahwa suku Maya pernah hidup di dekat negeri timur jauh, antara lain Jepang, Tiongkok, India, dan Mesir. Duarte menyebut, suku Maya saat datang ke India disebut Naga, kemudian berganti sebutan Danava dengan ibu kota Nagapur. Valmiki pada abad 6 menulis Ramayana dengan menyebut orang-orang Naga-Maya. Kemudian orang-orang ini tinggal di Tibet, Babylon, Acadia, dan Mesir. Duarte meyakinkan lagi dengan perbandingan antara angka-angka Naga dan Maya dari nomor 1 sampai 10 mempunyai ucapan yang mirip. (silahkan dipelajari)

Angka-angka Maya: 1:Hun, 2:Ca, 3:Ox, 4:Can, 5:Ho, 6:Uc, 7:Uac, 8:Uaxac, 9:Bolom, 10:Lahun.

Angka-angka Naga: 1:Hun, 2:Cas, 3:Ox, 4:San, 5:Ho, 6:Usac, 7:Uac, 8:Uaxax, 9:Bolam, 10:Lahun.


Tak hanya itu aja , di situ terdapat kemiripan kedua budaya bangsa Asia dan suku Maya. Dan dalam arsitektur juga ada hubungan yang erat, terutama konsep piramid.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar