Cari Blog Ini

Selasa, 07 September 2010

(dari:JAKARTA, KOMPAS.com) - Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan, menegaskan Indonesia sia-sia mengikuti perundingan antarmenlu atau Joint Commission for Bilateral Cooperation di Kinabalu, Malaysia pada 6 September 2010. Demikian disampaikan Syahganda di Jakarta, Selasa (7/9/2010), menanggapi lemahnya posisi tawar Indonesia pada pertemuan Kinabalu tersebut. 

     Dikatakan juga, hasil perundingan Kinabalu jelas tidak membuat Indonesia bermartabat, akibat delegasi Indonesia yang dipimpin Menlu Marty Natalegawa, tak berhasil membuat pihak Malaysia menyatakan maaf atas penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan di wilayah laut Indonesia.  (*malu di pecundangin)
 
Di samping itu, tak adanya sikap jelas Malaysia terkait perlakukan kasar dalam menahan ketiga petugas KKP sebelum dikembalikan ke tanah air, juga menunjukkan ketidakberdayaan delegasi Indonesia menghadapi Malaysia.


Menurut Syahganda, jika hasilnya tak berbuah penyesalan ataupun pernyataan maaf Malaysia, sebaiknya Indonesia sejak awal tak perlu mengikuti agenda perundingan Kinabalu.(*yaah ..hasil yg sia-sia)


Apalagi, lanjut Syahganda, penistaan martabat bangsa oleh Malaysia dilakukan pula dengan laporan polisi Malaysia,(sebagai YOUTH OF THE NATION,apa yg mesti kita lakukan??),, yang menjelaskan ketiga petugas KKP melakukan pemerasan serta penculikan para nelayan Malaysia, sehingga kenyataan sebenarnya diputarbalikan pihak Malaysia.


"Kok, kita sepertinya enteng saja menerima keterangan Malaysia yang tidak sesuai fakta itu," tegas Syahganda, seraya menambahkan harusnya delegasi Indonesia melakukan protes keras atas kebohongan Malaysia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar